Home Keuangan Alokasi Ideal Dana Pribadi Untuk Memulai Usaha?

Alokasi Ideal Dana Pribadi Untuk Memulai Usaha?

Besaran Alokasi Ideal Dana Pribadi Untuk Memulai Usaha?

Mimpi hampir semua orang sekarang ini tidak lepas dari keinginan untuk bisa memulai usaha sendiri sebagai penopang kebutuhan hidup. Memiliki sebuah usaha menjadi salah satu bentuk investasi masa depan yang memang seharusnya sudah dipikirkan oleh setiap orang. Banyak alasan mengapa seseorang sangat ingin memulai sebuah usaha sendiri baik sebagai sampingan maupun memang menjadi sumber pendapatan utama.

Berpikir untuk punya usaha sendiri termasuk salah satu cita – cita yang diinginkan banyak orang karena adanya kebosanan dan kondisi lelah bekerja dengan orang lain. Dengan punya usaha sendiri maka semua jerih payah yang dikeluarkan hasilnya akan dinikmati sendiri dan memang untuk membesarkan bisnis yang sudah ada bukan miliki orang lain. Dengan peluang yang semakin terbuka sekarang ini, banyak orang terus berpikir untuk segera membuat sebuah usaha.

Memiliki ide membuat usaha memang terkadang gampang tercetus namun tahukah anda, tanpa perencanaan yang jelas maka banyak usaha tidak berjalan sebagai mana mestinya. Oleh karena itu, sangat mudah sekarang kita temui ada banyak usaha yang tidak bertahan lama karena memang tidak direncanakan dengan baik dan benar. Sikap terlalu tergesa – gesa sering muncul bagi mereka yang terlalu berani mengambil langkah namun tidak punya pengalaman dalam berbisnis atau membuka usaha.

Langkah Awal Dalam Memulai Usaha Yang Harus Diperhatikan

Banyak sekali uraian yang dapat anda temukan dengan mudah di internet mengenai langkah awal dalam memulai usaha. Mendapatkan ide bisnis atau usaha merupakan salah satu langkah penting yang perlu anda pikirkan di awal keinginan untuk memulai berbisnis. Namun pastinya tidak cukup menjadikan ide sebagai langkah awal dalam memulai sebuah usaha, anda perlu memperhatikan beberapa hal penting lainnya.

Dari sebuah ide, tentu anda harus mengembangkannya lebih luas mulai dari alur bisnisnya, peluang dan target pasarnya, hingga tentunya modal dalam memulai usaha tersebut. Perhitungan modal menjadi langkah yang perlu diperhatikan dengan baik agar usaha yang dijalani dapat berjalan dengan tepat dan menguntungkan pastinya. Kebutuhan dana modal tersebut harus diperhitungkan dengan cara yang tepat dan pastinya jangan terburu – buru.

Alokasi Dana Pribadi yang perlu dipersiapkan

Berapa besaran alokasi dana pribadi yang perlu kita siapkan agar kita dapa memulai suatu usaha? Sebenarnya tidak ada ukuran baku besaran alokasi dana pribadi, namun kita perlu terlebih dahulu menghitung proporsi pendapatan pribadi tiap bulan untuk pos-pos pengeluaran yang lebih urgent terlebih dahulu, barulah kita bisa “menyisihkan” sebagian untuk tabungan membuka suatu usaha. Secara sederhana besaran proporsi untuk menyisihkan dana untuk keperluan memulai usaha adalah dengan rumus 50:30:20, artinya 50% dari penghasilan setiap bulan untuk Needs (kebutuhan pokok setiap hari), 30 % untuk pengembangan usaha, dan 20% untuk dana darurat atau tabungan.

Dari rumus sederhana tersebut, dapat dikembangkan kembali mengacu pada beberapa sumber salah satunya oleh Rudiyanto Zh, Direktur Panin Asset Management dengan proporsi sebagai berikut:

Dok. Rudiyanto Zh, Direktur Panin Asset Management

Di gambar diatas, besaran untuk investasi atau pengembangan usaha “masa depan” adalah sebesar 20% dari total penghasilan setiap bulan. Sekali lagi, rumus ini tidak baku harus diikuti, namun paling tidak Anda memiliki gambaran yang utuh bagaimana mengelola keuangan pribadi untuk berbagai kepentingan.

Penetapan alokasi dana yang digunakan untuk memulai usaha pastinya dapat dipersiapkan dengan baik. keberadaan alokasi dana tersebut dapat menjadi penopang yang kuat sebuah usaha berjalan dengan lancar. Bukan hanya modal awal yang akan anda perhitungkan dalam menjalani usaha namun juga kebutuhan lainnya bahkan dengan alokasi yang tepat adanya keadaan darurat bisa diatasi dengan mudah.

Alokasi dana menjadikan anda bisa mengantisipasi berbagai hal ke depan yang muncul dalam memulai usaha seperti kebutuhan mendesak, pengeluaran, cash flow, hingga nilai keuntungan yang akan diperoleh. Perhitungan yang tepat terkadang memang tidak dipikirkan oleh setiap orang yang akan memulai usaha padahal menjadi arah jalan seseorang dalam memulai sebuah usaha dan menjadi pengingat apakah usaha berjalan di jalur tepat.

Rumus Mudah Menghitung Alokasi Pengeluaran Dana Untuk Memulai Usaha

Selain membagi rasio alokasi dana masuk, kita juga perlu memperkirakan beberapa pos pengeluaran sehingga tidak ada dana yang keluar secara sia-sia. Anda harus memahami dan mempelajari dengan baik cara dalam menghitung alokasi modal untuk usaha terutama berasal dari dana pribadi. Berikut beberapa rumusan langkah yang perlu anda perhitungkan untuk bisa menghitung alokasi dana dalam membuat sebuah usaha.

A. Rencanakan Dana untuk Investasi Awal (Initial Cost)

Langkah awal yang perlu anda lakukan dalam mengalokasikan dana pribadi untuk memulai usaha adalah dengan merencanakan biaya di awal atau biasa disebut sebagai modal awal atau investasi awal. Ada beberapa komponen yang menjadi kebutuhan biaya di awal untuk diperhatikan sesuai bentuk bisnis atau usaha anda. Bentuk komponen biasa yang perlu anda perhitungkan di antaranya seperti :

1. Facilities cost atau nilai biaya fasilitas dalam bentuk sewa lokasi usaha dan renovasi tempat usaha tersebut.

2. Capital expenditures atau biaya untuk furnitur, mesin, komputer, kendaraan, dan sebagainya.

3. Materials and supplies yang merupakan kebutuhan untuk memulai usaha seperti bahan promosi, biaya untuk iklan, peralatan penunjang kantor, peralatan dapur.

4. Biaya lain lain misalnya saja seperti kebutuhan dana untuk mengurus ijin usaha, membuat badan hukum, ijin edar produk, dan sebagainya.

B. Perkirakan Besaran Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Jika pengeluaran awal (initial cost) untuk memulai usaha sudah dihitung dengan benar maka langkah selanjutnya adalah memperkirakan nilai pengeluaran setiap bulannya baik biaya tetap maupun variable. Biaya tetap merupakan nilai kebutuhan dana yang dibutuhkan setiap bulannya dengan nilai pasti. Contoh biaya tetap tersebut seperti sewa bangunan, gaji pegawai, dan berbagai ongkos lainnya. Nilai biaya tetap ini tidak akan berubah dan tidak tergantung dari jumlah konsumen.

Sedangkan biaya variabel yang dikeluarkan setiap bulannya merupakan kebalikan dari biaya tepat di mana nilainya akan berubah tergantung dari jumlah konsumen. Biaya tersebut meliputi, ongkos produksi, biaya pembelian bahan baku, biaya untuk bahan pelengkap, dan beberapa biaya sejenisnya. Keduanya harus dipikirkan dengan baik agar usaha tetap bisa berjalan untuk beberapa bulan ke depan selama masa – masa awal bisnis berjalan.

C. Buat Perkiraan Nilai Penjualan Bulanan

Rumus perhitungan ketiga yang juga harus diperhatikan dalam alokasi dana pribadi untuk usaha adalah memperkirakan penjualan. Meskipun bisnis atau usaha belum berjalan, kita tetap harus memperkirakan nilai penjualan atau omzet yang akan diperoleh setiap bulannya. Anda bisa menerapkan tiga bentuk skenario perkiraan yakni nilai omzet terbaik, nilai omzet paling buruk, dan nilai di tengah keduanya.

Dari poin A, B dan C di atas, maka kita akana memahami bahwa pendapatan bersih yang akan didapatkan merupakan total nilai Penjualan, dikurangi dengan proporsi investasi awal dan proporsi biaya tetap dan biaya variable setiap bulannya. Secara rinci dapat juga dijelaskan pada tahapan berikut:

Omzet = Produk Terjual * Harga jual Produk

Harga Pokok Penjualan (HPP) = Harga beli dari suplier * jumlah produk terjual

Laba/ Rugi Kotor = Omzet – HPP

Laba/ Rugi Operasi = Laba/ Rugi Kotor – Biaya operasional

Laba/ Rugi Bersih = Laba/ Rugi Operasi – Depresiasi dan pajak

Laporan laba rugi usaha
Sumber: https://bagkinantan.com

Dengan memahami alokasi dana tersebut, anda bisa mencoba menghitungnya terlebih dahulu sehingga akan mendapatkan nilai dana pribadi yang cukup untuk memulai sebuah usaha. Dengan memperkirakan alokasi dana yang dibutuhkan maka bisnis atau usaha anda dapat lebih bertahan lama dan bisa berjalan dengan baik di awal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here